Catair adalah alat gambar yang populer dan telah digunakan oleh banyak orang, baik pemula maupun profesional. Banyak merek produsen cat air terbaik, seperti Holbein, Winsor & Newton, dan Koi yang merupakan favorit pelukis profesional. Ada pula cat air dengan harga terjangkau seperti Pentel. Namun, cat air seperti apa yang sebaiknya Anda miliki? Kali ini kami akan membagikan tips memilih
Suka menggambar atau melukis? Yuk, simak tips belajar melukis dengan watercolor untuk pemula berikut ini. Tingkatkan skillmu sekarang! â Guys, salah satu teknik melukis dengan menggunakan cat air watercolor paintings menjadi booming di media sosial akhir-akhir ini. Hal tersebut bermula dari maraknya para ilustrator yang mengunggah karya mereka melalui akun Instagram. Hobi ini pun menjadi ramai diperbincangkan banyak kalangan. Alhasil, para profesional tertarik membuka kelas workshop bagi pemula yang ingin belajar dasar-dasar tekniknya. Mulai dengan cara tatap muka offline, atau juga melalui video di YouTube dan blog. Nah, buat kamu yang mau jago melukis, ada 5 cara mudah mengenal dasar watercolor paintings nih! Mulai nggak sabar untuk memamerkan karyamu di sosial media? Simak dulu tips berikut ini! 1. Mengenal Brushes Macam-macam contoh kuas untuk melukis dengan cat air sumber Hal pertama yang harus kamu pahami adalah mengenal brush atau kuas manakah yang cocok untuk melukis watercolor. Berdasarkan ilustrator Rachel Hinderliter, ada dua jenis rekomendasi brush yang kerap disukai oleh banyak para profesional. Pertama, yaitu Raphael Soft Aqua yang berbentuk round dan memiliki 12 ragam pilihan. Dimulai dari ukuran terkecil nomor 2 sampai yang terbesar nomor 24. Kedua, quill brushes yang dapat menahan banyak air sehingga menyempurnakan hasil akhir, khususnya saat melukis dedaunan. Baca Juga Mengenal 9 Jenis Kecerdasan Manusia, Kamu Termasuk yang Mana? 2. Membedakan Warna Contoh-contoh warna cat air sumber Penting untuk kamu ketahui bahwa banyak jenis cat air yang bisa terlihat berubah setelah mengering. Ada baiknya sebagai pelukis pemula, kamu mencoba dulu semua jenis warna yang akan dipakai. Caranya cukup mudah, hanya dengan mencampur cat dan air secukupnya. Kalau merasa koleksi cat airmu belum terlalu banyak, coba padukan dua warna atau lebih untuk menciptakan warna baru. Jadi lebih hemat, kan? 3. Kualitas Alat Lukis Beragam kelas workshop merekomendasikan para pemula memiliki kualitas alat lukis yang baik. Tentunya, hal ini sama saja dengan menyarankan untuk membeli kertas, cat, dan kuas yang mahal. Begitulah yang dipaparkan oleh ilustrator Yao Cheng. Memang tidak dapat dipungkiri, peralatan lukis berharga tinggi mampu memberikan hasil yang berbeda dibanding dengan yang harganya terjangkau. Sekalipun saat melukis, menggunakan teknik yang sama. Misalnya saja jika memakai kertas kualitas premium. Kertas premium tidak akan mudah menekuk apalagi mengeriting walau melukis dengan kadar air terlalu banyak. Satu full set cait air berbentuk papan sumber Wah, berarti apakah harus menabung ekstra keras untuk membeli peralatan lukis? Tentu saja hal ini bisa dicari alternatifnya! Salah satunya dengan menggunakan cat air yang berbentuk papan set. Terdapat dua rekomendasi yang bisa jadi referensi untuk kamu lho, yaitu Winsor & Newton Cotman atau Sakura Koi. Tentunya ini bisa menghemat budget dibandingkan mengeluarkan biaya yang lebih untuk membeli full set cat air yang kerap digunakan para profesional. 4. Piring sebagai Palet Menggunakan palet dengan piring berwarna putih polos. sumber Sebagai pelukis kamu pasti akan membutuhkan palet untuk mencampur warna-warna cat. Biasanya, para profesional kerap menggunakan palet berbahan porselen. Jenis seperti ini cukup baik untuk memadukan warna. Akan tetapi sebagai pemula, kamu cukup menggunakan piring datar plastik berwarna putih. Selain mudah didapatkan, harganya juga lebih terjangkau, lho. 5. Gunakan Kertas Kecil Salah satu referensi ukuran kertas untuk berlatih melukis. sumber Buatlah ukuran kertas khusus watercolor milikmu menjadi lebih kecil. Cara ini efektif ketika menghadapi nervous saat mulai melukis. Sekalipun sudah terbiasa membuat karya, namun pelukis seringkali melakukan uji coba awal ketika melakukan pewarnaan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kualitas terbaik, disarankan mencobanya di kertas dengan ukuran lebih kecil. Salah satu ukuran yang bisa kamu jadikan sebagai standar untuk latihan yaitu 5 cm x 7 cm. Jangan lupa juga, biasakan membuat sketsa terlebih dahulu. Supaya ada batas saat melakukan pewarnaan, dan menjadi lebih rapi. â Wah, ternyata untuk menjadi seorang pemula di bidang watercolor paintings juga tidak mudah ya. Akan tetapi, semua usaha kamu tidak akan sia-sia ketika melihat hasilnya nanti. Apalagi, kalau sudah semakin sering berlatih, kamu bisa menjadikan hobi ini sebagai bisnis. Apakah tertarik mencobanya? Ruangguru juga bisa membantu kamu lho untuk memelajarinya. Temukan guru melukis favoritmu di Ruangguru Privat. Selamat mencoba, ya! Teknikdussel adalah teknik menggambar dengan cara RA. Renata A. 23 Desember 2021 08:12. Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara Watercolour adalah salah satu teknik ilustrasi yang cukup populer dan banyak diminati. Kenapa? Berikut kita bahas lebih lanjut seputar teknik watercolour. Apa Itu Teknik Watercolour? Watercolour adalah salah satu teknik menggunakan cat air di atas kertas khusus sehingga gambar yang dihasilkan memberikan warna yang terkesan lebih lembut. Teknik ini menggunakan pigmen warna dan membuat nuansa serta transparansi yang berbeda dengan menambahkan air ke warnanya. Ada dua cara untuk membuat teknik, yang pertama membuat secara digital di Adobe Photoshop dengan menggunakan tools yang ada Adobe Photoshop. Teknik kedua, yaitu menggunakan cat air asli untuk melukis di atas kertas. Karakteristik Teknik Watercolour 1. The Water Effect Efek Usapan Air Ini adalah salah satu karakteristik dan ciri khas utama dari teknik watercolour. Saat kamu mencelupkan kuas ke dalam air dan cat lalu mengusapkan ke kertas, maka dari situlah teknik watercolour. Efek ini dapat terjadi ketika kamu memiliki satu warna di mana warna memudar ke halaman atau latar belakang desain atau beberapa warna lain. 2. Tekstur Efek air tersebut menciptakan beberapa tekstur super menarik dan unik yang tidak akan kamu dapatkan dengan teknik lainnya. Air mengubah saturasi warna, bagaimana ia menyebar di seluruh halaman kertas, bagaimana ia bercampur dengan warna lain dalam desain, semua itu bersatu untuk menciptakan sebuah teksur yang sangat khas. 3. Tampilan dan nuansa yang tidak sempurna Karena menghasilkan efek usapan air dan tekstur yang khas. Biasanya, akhir dari desainmu akan berbentuk seperti tampilan dan nuansa yang tidak sempurna. Contohnya pada desain di atas. Gambar lingkaran tidak berbentuk bulat sempurna karena adanya getaran tangan yang melekat pada cat air sehingga menciptakan efek yang lebih alami. 4. Alat untuk Membuat Teknik Watercolour Ada dua cara, yaitu tradisional dan digital. Secara digital dengan menggunakan Adobe Photoshop, kamu bisa membuat efek watercolour itu dengan menggunakan photoshop. Tak perlu mempersiapkan cat air yang berwarna-warni untuk membuat efek watercolor, tapi cukup menyediakan foto yang akan dijadikan efek watercolor ditambah tekstur-tekstur watercolor. Tutorial selanjutnya akan dijelaskan di artikel berikutnya. Sedangkan secara tradisional, beberapa alat yang digunakan, seperti kertas, cat air, kuas, dan palet cat airnya. Tutorial selanjutnya akan dijelaskan di artikel berikutnya. Nah, itu dia sekilas seputar teknik watercolour yang mungkin belum banyak yang tahu. Watercolour adalah salah satu tren desain paling serbaguna saat ini dan sering digunakan. Memang, untuk membuatnya, dibutuhkan keahlian dan latihan terus-menerus agar mahir hingga menghasilkan desain watercolour yang menarik. Mau belajar desain hingga mahir selama 20 bulan? Selengkapnya cek di sini! Source 1 2 Source pictures 1 2 3 4 5 6 7 Contohnya kamu mulai menggambar dengan teknik yang sama di dua jenis kertas. Kertas pertama adalah kertas berkualitas premium dan satunya kertas biasa. Ini agar ada batasan saat melakukan pewarnaan dan membuat lukisan menjadi lebih rapi. Itu tadi adalah 5 tips belajar melukis watercolor untuk pemula. Semoga bermanfaat dan bisa kamu Dari sekian banyak teknik melukis, watercolor cukup menarik perhatian. Secara visualisasi, permainan warna dan teknik membuat lukisan tampak indah. Bisa sebagai penghilang penat dan stres. Oleh Ghea Lidyaza Safitri Watercolour adalah salah satu teknik menggunakan cat air di atas kertas khusus sehingga gambar yang dihasilkan memberikan warna yang terkesan lebih lembut. Teknik melukis ini sudah boomingâ sejak tahun 2017. Teknik melukis watercolor ini identik dengan penggunaan pigmen warna dan membuat nuansa serta transparansi yang berbeda dengan menambahkan air ke warnanya. Ini yang membuat teknik digemari pecinta seni lukis. Salah satunya Kania Khairunnisa. Kania mulai melirik watercolor sejak tahun 2017. Ia mengaku watercolor ini sebagai pelampiasan untuk menghilangkan penat dan stres saat mengerjakan skripsi. Kania Khairunnisa // Pecinta Watercolor Kania pun mulai mempelajari watercolor dari video seniman yang menggeluti seni lukis ini. Salah satu channel yang sering ditontonnya kala itu Watercolor by Shibasakiâ, dimana senimannya adalah seorang kakek-kakek. Ia pun mulai sering mencari video watercolor dari channel lainnya. Hingga akhirnya, Kania memutuskan untuk berkecimpung di teknik melukis ini. Saat itu, ia langsung nekat membeli peralatan lukis. âBenar-benar otodidak. Sebelumnya saya memang sama sekali tak pernah tertarik dengan dunia melukis atau menggambar,â ucapnya. Namun, tahun itu Kania belum terlalu fokus melukis. Ia mulai fokus mengasah skill dan serius pada seni lukis ini sejak tahun 2020. Kania berusaha menyempatkan waktu untuk melukis di tengah padatnya jadwal kuliah. âKebetulan saya kuliah lagi. Jujur sempat keteteran juga. Berusaha curi-curi nyari waktu luang,â ujar Kania Selain belajar dari YouTube, melihat contoh di Pinterest dan berlangganan di salah satu aplikasi, ia juga aktif mengikuti workshop gratis yang dibuat di laman pribadi Instagram seniman baik dalam maupun luar negeri yang diikuti Kania. Kania menuturkan watercolor sendiri terbagi atas empat teknik, yakni dry on dry, wet on dry, wet on wet dan gradient. Tentunya setiap teknik keistimewaan tersendiri. Teknik dry on dry kerap digunakan untuk menimbulkan tekstur warna kasar dan tak membaur. Misalnya, untuk melukis objek seperti permukaan baru atau memberi efek warna yang tajam di beberapa objek lainnya. Teknik wet on dry kerap digunakan untuk mendapatkan warna, detail, dan tekstur pada lukisan. Tak memerlukan banyak air dan hanya perlu menggunakan kuas yang sangat kecil untuk menegaskan detail. Teknik wet on wet kerap digunakan untuk menghasilkan warna yang menyebar. Sapuan-sapuan warna yang lembut dan tercampur jadi satu. Hasil lukisan yang dilakukan dengan teknik ini tentu berbeda dengan teknik lainnya. Teknik gradient biasanya saat melukis dimulai dari warna paling terang hingga akhirnya kepekatan warna semakin berkurang dan nampak lebih muda. âDari keempatnya, saya lebih sering melukis dengan teknik wet on wet. Entah kenapa saat melukis dengan teknik ini saya merasa ada healing moment,â tuturnya. Sarjana Psikologi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta ini mengatakan cat watercolor yang digunakan untuk melukis memang khusus. Hanya saja beberapa kali Kania menggunakan cat acrylic. ââ¬ÅKebanyakan menggunakan kertas aquarelle. Kertas aquarelle ini tebal dan bertekstur. Kertas ini juga terbagi dalam berbagai ukuran ketebalan, minimal ketebalannya mencapai 150 gram,ââ¬Â ungkapnya. Biasanya Kania menggunakan kertas aquarelle dengan ketebalan 250 gram dan 300 gram. Ketebalan kertas sangat berpengaruh karena saat melukis banyak bermain dengan air dan cat. Jika pakai kertas tipis akan mudah sobek. Kania menyatakan objek lukisan watercolor tentu beragam. Namun, untuk saat ini Kania fokus pada objek bunga. Ada beberapa objek gambar yang memang tak ingin ia gambar, yakni manusia dan binatang. Selain hobi dan sebagai healing moment, Kania juga pernah membuatkan sang ibu kaligrafi untuk pajangan ruang tamu, dan memberikan hadiah nikahan sang teman berupa pajangan dari hasil melukisnya. Sulung dari dua bersaudara ini juga sempat mengerjakan pesanan hiasan dinding untuk kado nikahan. Namun, belum terlalu fokus dan diseriuskan, karena masih banyak hal lain yang harus dikerjakan. âAkun khusus watercolor saya sendiri sudah ada, yakni kabukeybrush. Mungkin kalau ada yang mau lihat karyanya bisa di buka di lama Instagram tersebut. Jadi, kalau memang ada yang pesan tetap dikerjakan, tapi belom officially open for business,ââ¬Âjelasnya. Kedepannya, selain dijual, Kania juga berkeinginan suatu hari nanti bisa bikin workshop watercolor kecil-kecilan. Dia menambahkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemula saat akan melukis watercolor. Pertama, niat dan sabar. Harus memiliki niat yang kuat dan kesabaran. ââ¬ÅWatercolor berbeda dengan seni lukis lainnya. Karena menggunakan cat air, tentu kertas akan lebih mudah hancur jika melukis belum menggunakan kertas aquarella,ââ¬Â kata Kania. Kedua, menikmati proses. Dalam melukis tak bisa langsung mendapat hasil yang baik. Pasti ada kegagalan. Dia menyarankan daripada marah atau putus asa, lebih baik mengasah skill dengan berlatih, serta mencari teknik watercolor yang paling pas ditekuni. ââ¬ÅTentu saja jika langsung berputus asa, Anda tak menikmati proses yang ada. Semua seniman pasti pernah melewati fase ini. Ketika menikmati proses, hasilnya akan kelihatan. Usaha tak akan mengkhianati hasil,ââ¬Â pungkasnya.** Dari sekian banyak teknik melukis, watercolor cukup menarik perhatian. Secara visualisasi, permainan warna dan teknik membuat lukisan tampak indah. Bisa sebagai penghilang penat dan stres. Oleh Ghea Lidyaza Safitri Watercolour adalah salah satu teknik menggunakan cat air di atas kertas khusus sehingga gambar yang dihasilkan memberikan warna yang terkesan lebih lembut. Teknik melukis ini sudah boomingâ sejak tahun 2017. Teknik melukis watercolor ini identik dengan penggunaan pigmen warna dan membuat nuansa serta transparansi yang berbeda dengan menambahkan air ke warnanya. Ini yang membuat teknik digemari pecinta seni lukis. Salah satunya Kania Khairunnisa. Kania mulai melirik watercolor sejak tahun 2017. Ia mengaku watercolor ini sebagai pelampiasan untuk menghilangkan penat dan stres saat mengerjakan skripsi. Kania Khairunnisa // Pecinta Watercolor Kania pun mulai mempelajari watercolor dari video seniman yang menggeluti seni lukis ini. Salah satu channel yang sering ditontonnya kala itu Watercolor by Shibasakiâ, dimana senimannya adalah seorang kakek-kakek. Ia pun mulai sering mencari video watercolor dari channel lainnya. Hingga akhirnya, Kania memutuskan untuk berkecimpung di teknik melukis ini. Saat itu, ia langsung nekat membeli peralatan lukis. âBenar-benar otodidak. Sebelumnya saya memang sama sekali tak pernah tertarik dengan dunia melukis atau menggambar,â ucapnya. Namun, tahun itu Kania belum terlalu fokus melukis. Ia mulai fokus mengasah skill dan serius pada seni lukis ini sejak tahun 2020. Kania berusaha menyempatkan waktu untuk melukis di tengah padatnya jadwal kuliah. âKebetulan saya kuliah lagi. Jujur sempat keteteran juga. Berusaha curi-curi nyari waktu luang,â ujar Kania Selain belajar dari YouTube, melihat contoh di Pinterest dan berlangganan di salah satu aplikasi, ia juga aktif mengikuti workshop gratis yang dibuat di laman pribadi Instagram seniman baik dalam maupun luar negeri yang diikuti Kania. Kania menuturkan watercolor sendiri terbagi atas empat teknik, yakni dry on dry, wet on dry, wet on wet dan gradient. Tentunya setiap teknik keistimewaan tersendiri. Teknik dry on dry kerap digunakan untuk menimbulkan tekstur warna kasar dan tak membaur. Misalnya, untuk melukis objek seperti permukaan baru atau memberi efek warna yang tajam di beberapa objek lainnya. Teknik wet on dry kerap digunakan untuk mendapatkan warna, detail, dan tekstur pada lukisan. Tak memerlukan banyak air dan hanya perlu menggunakan kuas yang sangat kecil untuk menegaskan detail. Teknik wet on wet kerap digunakan untuk menghasilkan warna yang menyebar. Sapuan-sapuan warna yang lembut dan tercampur jadi satu. Hasil lukisan yang dilakukan dengan teknik ini tentu berbeda dengan teknik lainnya. Teknik gradient biasanya saat melukis dimulai dari warna paling terang hingga akhirnya kepekatan warna semakin berkurang dan nampak lebih muda. âDari keempatnya, saya lebih sering melukis dengan teknik wet on wet. Entah kenapa saat melukis dengan teknik ini saya merasa ada healing moment,â tuturnya. Sarjana Psikologi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta ini mengatakan cat watercolor yang digunakan untuk melukis memang khusus. Hanya saja beberapa kali Kania menggunakan cat acrylic. ââ¬ÅKebanyakan menggunakan kertas aquarelle. Kertas aquarelle ini tebal dan bertekstur. Kertas ini juga terbagi dalam berbagai ukuran ketebalan, minimal ketebalannya mencapai 150 gram,ââ¬Â ungkapnya. Biasanya Kania menggunakan kertas aquarelle dengan ketebalan 250 gram dan 300 gram. Ketebalan kertas sangat berpengaruh karena saat melukis banyak bermain dengan air dan cat. Jika pakai kertas tipis akan mudah sobek. Kania menyatakan objek lukisan watercolor tentu beragam. Namun, untuk saat ini Kania fokus pada objek bunga. Ada beberapa objek gambar yang memang tak ingin ia gambar, yakni manusia dan binatang. Selain hobi dan sebagai healing moment, Kania juga pernah membuatkan sang ibu kaligrafi untuk pajangan ruang tamu, dan memberikan hadiah nikahan sang teman berupa pajangan dari hasil melukisnya. Sulung dari dua bersaudara ini juga sempat mengerjakan pesanan hiasan dinding untuk kado nikahan. Namun, belum terlalu fokus dan diseriuskan, karena masih banyak hal lain yang harus dikerjakan. âAkun khusus watercolor saya sendiri sudah ada, yakni kabukeybrush. Mungkin kalau ada yang mau lihat karyanya bisa di buka di lama Instagram tersebut. Jadi, kalau memang ada yang pesan tetap dikerjakan, tapi belom officially open for business,ââ¬Âjelasnya. Kedepannya, selain dijual, Kania juga berkeinginan suatu hari nanti bisa bikin workshop watercolor kecil-kecilan. Dia menambahkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemula saat akan melukis watercolor. Pertama, niat dan sabar. Harus memiliki niat yang kuat dan kesabaran. ââ¬ÅWatercolor berbeda dengan seni lukis lainnya. Karena menggunakan cat air, tentu kertas akan lebih mudah hancur jika melukis belum menggunakan kertas aquarella,ââ¬Â kata Kania. Kedua, menikmati proses. Dalam melukis tak bisa langsung mendapat hasil yang baik. Pasti ada kegagalan. Dia menyarankan daripada marah atau putus asa, lebih baik mengasah skill dengan berlatih, serta mencari teknik watercolor yang paling pas ditekuni. ââ¬ÅTentu saja jika langsung berputus asa, Anda tak menikmati proses yang ada. Semua seniman pasti pernah melewati fase ini. Ketika menikmati proses, hasilnya akan kelihatan. Usaha tak akan mengkhianati hasil,ââ¬Â pungkasnya.** Berikutini merupakan alat menggambar yang digunakan untuk mewarnai dengan teknik basah adalah. nguyenduc1 3 months ago 5 Comments. Ilustrasi belajar di rumah. Kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD halaman 132, 134, dan 135 Subtema 3 Pembelajaran 6. Table of Contents.7 Teknik Mewarnai dalam Desain Watercolour Dalam membuat watercolour, ada beberapa teknik mewarnai yang biasanya sering digunakan. Salah satunya adalah teknik membuat watercolour secara tradisional. Contohnya, dalam hal pewarnaan. Nah, di bawah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai teknik pewarnaan dalam desain watercolour. Yuk simak! 1. Wet on Dry kuas basah, kertas kering Teknik ini adalah salah satu yang paling dasar dikuasai bagi kamu yang baru mulai membuat watercolour. Teknik ini akan menimbulkan gradasi warna yang alami dan mempermudah untuk mengatur konsistensi warna gradasi dari pekat menuju transparan. Caranya, basahkan kuas, celupkan ke pasta cat air lalu langsung oleskan ke kertas kering. 2. Wet on Wet kuas dan kertas basah Teknik Wet on Wet yang menggunakan kertas dan kuas basah untuk membuat desain watercolourmu. Caranya, celupkan kuas ke air lalu basahkan ke permukaan kertas. Kemudian gunakan kuas yang masih basah tersebut untuk mengambil pasta cat air, lalu sapukan ke permukaan kertas. Teknik ini berfungsi untuk menimbulkan efek splatter atau bercak serta efek blurry pada lukisanmu. 3. Dry on Dry kuas dan kertas kering Teknik ini menggunakan pasta cat air dan kertas kering. Jadi, pasta cat air tersebut langsung dilukiskan ke kertas kering tanpa perlu dicelupkan ke air. Teknik ini bisa digunakan untuk menciptakan efek sapuan warna yang tajam pada desainmu. 4. Dry on Wet kuas kering, kertas basah Kebalikannya dari teknik Wet on Dry, cara ini akan menciptakan efek smudge. Karena hasilnya akan timbul efek penyebaran warna pada bagian tepi cat yang telah disapukan pada kertas basah tersebut. Caranya, basahkan kertas menggunakan kuas yang dicelupkan ke air, lalu keringkan kuas, celupkan ke pasta cat air dan sapukan ke permukaan kertas. 5. Flat Wash Flat Wash adalah teknik yang tidak menimbulkan efek gradasi warna pada tiap sapuannya. Penggunaannya cenderung lebih ditekan sehingga warna yang dihasilkan akan lebih tebal dari teknik lainnya. Biasanya, menggunakan kuas yang sedikit lebih besar. 6. Graded Wash bertingkat Menciptakan efek sapuan warna yang sangat tipis. Caranya, oleskan kuas basah ke dalam pasta cat air, sapukan ke kertas kering, lalu keringkat kuas menggunakan tisu sampai tidak ada warna yang menempel di kuas. Setelah itu, menggunakan kuas kering tersebut, tarik warna yang tadi sudah dioleskan hingga benar-benar memudar. 7. Varigated kombinasi warna Terakhir, teknik ini menggunakan kombinasi dua warna, seperti kuning dan merah. Caranya, sapukan warna kuning ke kertas lalu tarik warna tersebut sampai memudar. Setelah itu, kombinasikan dengan warna merah. Maka, warna orange yang akan kamu dapatkan. Itu dia beberapa teknik pewarnaan pada desain watercolour. Meskipun melukis dengan kuas terlihat mudah, ternyata perbedaan tingkat kebasahan dan sapuan kuas cat itu sangat mempengaruhi hasil gambar yang muncul. Bagaimana? Setelah melihat penjelasan di atas apa kamu jadi tertarik untuk membuat desain watercolourmu sendiri? Tertarik menjadi desainer? IDS International Design School menyediakan Sekolah Desain dan Kursus Desain. Kamu juga bisa dapat gelar bachelor dari Universitas ternama di luar negeri. Kamu akan dilatih dan mengembangkan skill-mu untuk menjadi seorang desainer profesional di bidangnya. Sumber
1lZv.