Ghibahatau gosip menjadikan seseorang menambah dosa Terlebih orang yang melakukan pergunjingan itu akan mendapatkan dosa lebih berat dari riba. banyak manusia yang tidak paham dengan hal tersebut. Sinopsis Ikatan Cinta 18 Juli 2022: Reyna Tertidur Pulas, Sal Ajak Andin Menyelinap Masuk ke Ruang Rawat. 10. Aleix Espargaro Puji
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dosa kepada sesama manusia itu lebih berat daripada dosa kepada Allah Maha Pemaaf sehingga dosa kita sangat mudah dihapuskan asalkan kita senantiasa beristighfar dan bertaubat. Namun, dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia belum tentu semudah menghapus dosa kepada Allah swt, karena manusia tidak sepemaaf Allah dari kita masih banyak nih masih ngeremehin dosa sesama manusia, padahal dosanya jauh lebih berat. "Barangsiapa yang mempunyai kedzaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari dimana nanti tidak ada dinar dan dirham hari kiamat, dimana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu." HR. Bukhari. Dosa-dosa yang berhubungan dengan manusia. Dosa seperti ini yang paling sulit dan paling menyusahkan. Seperti mencuri harta orang lain, membunuh orang lain, menuduh orang lain berzina, memfitnah orang lain, dan mendzalimi orang yang berkaitan dengan manusia tidak cukup hanya sekedar bertaubat kepada Allah swt, tetapi juga mesti meminta maaf dan keikhlasan dari orang yang pernah tersakiti. Maka dari itu, jangan biasakan menyakiti hati orang lain, karena proses pertaubatannya pun sangat susah. Begitu pula yang berkaitan dengan urusan harta benda, tidak cukup dengan sekedar bertaubat. Tapi mesti mengembalikan harta yang pernah dicuri atau dihutang. Kalaupun tidak mampu untuk mengembalikan, maka akuilah perbuatan itu kepada orang yang bersangkutan dan mintailah maaf dan diantara sesama manusia hanya akan terbebas setelah dapat saling memaafkan diantara mereka. Inilah otoritas Allah swt yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia, sebelum di antara mereka dapat saling memaafkan. Namun demikian, sangat mulia jika kita menjadi manusia yang pemaaf."Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidaklah kamu ingin diampuni oleh Allah?" QS. An-Nur 22"Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka sesungguhnya Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang." QS. Al-Taqhabun 14.Semoga Bermanfaat Lihat Cerpen Selengkapnya Padaakhirnya manusia tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya dan selalu berharap lebih. 5. Berharap Tidak Kepada Allah. Allah selalu memberikan apa yang diminta oleh hambanya selama mau bekerja keras dan berdoa. Namun, manusia kadang melupakan Allah ketika ia memiliki keinginan dan justru berharap kepada sesama manusia.
Semua Manusia Pasti Punya Dosa, Dianjurkan Baca Doa Ini Ketika Taubat Setiap manusia tidak terlepas dari dosa. Dalam bentangan perjalanan hidupnya, manusia pasti pasti pernah bermksiat dan melakukan dosa kepada Allah, baik kecil maupun besar. Karena itu, jika seseorang sudah menyadari dosa-dosanya dan ia merasa sudah begitu banyak berbuat maksiat dan dosa kepada Allah, maka ia harus segera bertaubat. Selain itu, ia harus memperbanyak doa berikut;اللّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ، وَرَحْمَتُكَ أَرْجَى عِنْدِيْ مِنْ عَمَلِيْAllohumma maghfirotuka awsa’u min zunubi wa rohmatuka arja indi min Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku, rahmat-Mu lebih bisa diharapkan untukku daripada berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Hakim dari Jabir bin Abdullah, dia berkata,جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم ، فَقَالَ وَا ذُنُوْبَاهُ، وَا ذُنُوْبَاهُ، مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا. فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم قُلْ اللّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ، وَرَحْمَتُكَ أَرْجَى عِنْدِيْ مِنْ عَمَلِيْ. فَقَالَهَا. ثُمَّ قَالَ عُدْ، فَعَادَ. ثُمَّ قَالَ عُدْ، فَعَادَ. فَقَالَ قُمْ، فَقَدْ غُفِرَ laki-laki datang kepada Rasulullah Saw, seraya berkata; Alangkah besar dosaku, alangkah besar dosaku, dua atau tiga kali. Maka Rasulullah Saw bersabda kepadanya; Katakanlah, Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku, rahmat-Mu lebih bisa diharapkan untukku daripada amalku.’ Maka dia mengucapkannya. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, Ulangilah’. Maka dia mengulangi. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, Ulangilah’. Maka dia mengulangi. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, Berdirilah, sungguh dosamu telah diampuni untukmu.’Selengkapnya, klik di sini

Terkadangsyaitan membisikkan kepada Anda bahwa ujian yang Anda hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk Anda pikul, maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang Anda hadapi. Keempat : Sabar dapat menghapus dosa-dosa. Bukankah ujian jika dihadapi dengan

Di dunia ini, sudah ada agama islam yang mengatur seluruh aktifitas umat manusia dan menjanjikan kebaikan dunia akherat bagi yang mengikuti ajarannya, dunia ini tentu memiliki kebaikan dan keburukan, pahala dan dosa yang bisa dipilih manusia seusai keinginannya, sesuai jalan yang dipilihnya, dan sesuai tujuan akan kemanakah ia setelah meninggal dunia nantinya sesuai ayat tentang kematian dalam sobat, bicara mengenai dosa, tentu ada banyak baik itu dosa yang dilakukan dengan hati atau dengan perkataan atau dengan anggota tubuh seperti tangan dan kaki dsb. Dari sekian banyak dosa tersebut, ada dosa yang paling berat hukumannya untuk dunia akherat yakni sebagai berikut, 15 Dosa Paling Berat dalam Islam. 1. 3 Dosa dengan Hukuman Terbesar Menurut RasulullahAl-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Dari Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam , Dosa apakah yang paling besar?’ Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Engkau menyekutukan Allâh padahal Dia yang telah menciptakanmu.” Kemudian aku bertanya lagi, Kemudian dosa apa lagi?’ Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” Aku bertanya lagi, Kemudian dosa apa lagi?’ Beliau Shallallahu alaihi wa sallam pun menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhâri no. 4477, 6001, 6811, 6861, 7520, 7532; Muslim no. 86; At-Tirmidzi no. 3182, dan an-Nasa`i VII/89-90. Begitulah keutamaan dan pentingnya mengenal Rasulullah SAW sehingga menegtahui yang benar dan yang salah. 2. Dosa Menyekutukan Allah dan ZinaDan orang orang yang tidak mempersekutukan Allâh dengan sembahan lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allâh kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat. [Al-Furqân/2568]. Sebab itu wajib untuk menjauhi zina dalam islam. 3. Dosa Menganggap Ada yang Lebih Berkuasa dari Allah“Katakanlah Muhammad, Serulah mereka yang kamu anggap sebagai ilah selain Allâh. Mereka tidak memiliki kekuasaan seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak memiliki peran serta dalam penciptaan langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’” [Saba’/3422]. syirik dalam islam memang harus dihindari ya sobat. 4. Dosa Zalim yang BesarDan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allâh, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”[Luqman/3113] larangan tertawa berlebihan dalam islam memang harus diperhatikan agar ingat dosa dan jauh dari zalim. 5. Dosa Menyakiti Orang TuaDiriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” Beliau mengulanginya tiga kali Mereka para Shahabat menjawab, “Tentu saja, wahai Rasûlullâh.” Beliau bersabda, “Syirik kepada Allâh, durhaka kepada kedua orang tua.” –Ketika itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda– “Dan ingatlah, yang ketiga perkataan dusta!” Perawi berkata “Beliau terus mengulanginya hingga kami berharap beliau diam.” 6. Dosa Memohon atau Berharap kepada Selain AllahSesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya syirik, dan Dia mengampuni apa dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allâh, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. [An-Nisâ`/448] 7. Dosa Menjadi KafirDan barangsiapa menyembah ilah yang lain selain Allâh, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Rabb-nya. Sungguh orang-orang yang kafir itu tidak akan beruntung. [Al-Mukminûn/23117] 8. Dosa Tidak Menghiraukan Peringatan AllahKatakanlah Muhammad, Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allâh. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” [Al-A’râf/7188] 9. Dosa Membunuh Anak Kandung… Janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka … [Al-An’âm/6151] Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar. [Al-Isrâ`/1731] 10. Dosa Membunuh Orang Lain dan Membunuh Orang SholehSyaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullâh berkata, “Membunuh jiwa tanpa alasan yang benar merupakan dosa besar yang paling besar setelah syirik. Dan membunuh salah satu kerabat saudara merupakan jenis pembunuhan yang paling besar. Jika seseorang membunuh saudaranya, maka di dalamnya ada dua dosa;1 dosa membunuh jiwa tanpa alasan yang benar dan 2 dosa memotong tali kekeluargaan serta berbuat buruk kepada kerabatnya. Jika seseorang membunuh bapaknya, anaknya, saudaranya, atau kerabatnya yang lain, maka ini termasuk jenis pembunuhan yang paling besar. Membunuh jiwa tanpa alasan yang benar semuanya haram dan termasuk dosa membunuh kerabat lebih besar lagi dosanya. Terlebih lagi jika pelakunya berkeyakinan buruk seperti takut saudaranya makan bersamanya takut rezekinya berkurang, maka ini adalah keyakinan yang buruk terhadap Allâh, sebagaimana orang-orang jahiliyyah dahulu yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin.” 11. Dosa Ragu akan Rezeki dari AllahAllâh Yang Maha Pemurah telah menciptakan seluruh makhluk, maka Allâh Azza wa Jalla jugalah yang menetapkan rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dan setiap makhluk tidak akan mati apabila jatah rezekinya belum habis. Allâh Azza wa Jalla berfirmanDan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allâh rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh. [Hûd/116]Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allâhlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. [Al-Ankabût/2960] 12. Dosa Mendekati Segala Sesuatu yang HaramRasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Wahai manusia! Bertakwalah kepada Allâh dan sederhanalah dalam mencari nafkah. Karena sesungguhnya seseorang tidak akan mati hingga sempurna rezekinya. Meskipun rezeki itu bergerak lamban. Maka, bertakwalah kepada Allâh dan sederhanalah dalam mencari nafkah, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram. 13. Dosa Menggugurkan KandunganPara Ulama sepakat bahwa menggugurkan kandungan yang telah berusia 120 hari adalah perbuatan haram, termasuk pembunuhan, dan berdosa besar. Para Ulama sepakat bahwa aborsi setelah ruh ditiupkan ke dalam janin adalah haram, bahkan mereka menganggap bahwa aborsi adalah tindak pidana yang tidak boleh dilakukan seorang Muslim,dan merupakan bentuk kejahatan terhadap manusia yang utuh. Karenanya, jika dalam melakukan aborsi, janin keluar dalam keadaan hidup dan kemudian mati, maka dikenakan diyat denda yang sudah ditentukan ukurannya. Jika keluar dalam keadaan mati maka dendanya lebih ringan. Hukum ini juga berlaku untuk aborsi sebelum masa peniupan ini adalah pendapat hampir seluruh Ulama. Karena penciptaan manusia pada dasarnya dimulai sejak sperma membuahi sel telur ovum sebagaimana yang diisyaratkan oleh hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam Ketika nuthfah sudah berusia 42 hari, maka Allâh mengutus Malaikat untuk membentuknya, menciptakan telinga, mata, kulit, daging dan tulangnya .… 14. Dosa Tidak Taubat akan Perbuatan Buruk yang DilakukanDan orang orang yang tidak mempersekutukan Allâh dengan sembahan lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allâh kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, yakni akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang orang yang bertaubat, dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allâh dengan kebaikan. Allâh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [Al-Furqân/2568-70] Dalam ayat tersebut, Allâh Azza wa Jalla menghubungkan antara zina dengan syirik dan membunuh jiwa. Sebab, ketiga dosa ini adalah dosa besar, sama-sama sangat berat hukumannya dan adzabnya, serta dilipat-gandakan, selama pelakunya tidak memperbaiki hal tersebut dengan cara bertaubat dengan taubat yang ikhlas, jujur, benar, yang ia menyesali perbuatannya. 15. Dosa Mendekati Zina Walaupun dengan Pikiran Zina HatiAllâh Azza wa Jalla menyebutkan, “dan janganlah kamu mendekati zina!” Allâh Azza wa Jalla tidak berfirman, “Jangan berzina!” Hal ini karena Allâh Azza wa Jalla hendak menutup segala akses yang mengarah ke perbuatan zina. Kemudian Allâh menyebutkan bahwa Zina itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. Al-Hafizh Ibnu Katsir t dalam Tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lafazh al-fâhisyah’ adalah dzanban azhîman dosa yang besar.Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bisa menjadi wawasan untuk menghindari segala amal buruk dan terus memperbaiki diri dengan mendekat kepada Allah. Sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih. Selaindilipatgandakan hukumannya, pada bulan Rajab atau bulan haram lainnya, seorang Muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadahnya, lebih giat dibanding bulan lain. Hal ini karena ganjaran atau pahala amal di bulan ini juga besar. Ibnu 'Abbas berkata, dari bulan-bulan itu Allah mengkhususkan empat bulan, yaitu : Dzul qa'dah, Dzul hijjah Dosa kepada sesama manusia lebih berat daripada dosa kepada Allah. Allah Maha Pemaaf sehingga dosa kita sangat mudah dihapuskan asalkan kita istighfar dan bertobat. Namun, dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia, belum tentu semudah menghapus dosa kepada Allah karena manusia tidak sepemaaf Allah SWT. “Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham hari kiamat, di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu” HR. Bukhari. Kekhilafan di antara sesama manusia hanya akan terbebas setelah dapat saling memaafkan di antara mereka. Inilah otoritas Allah yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia, sebelum di antara mereka sendiri dapat saling memaafkan. Namun demikian, sangat mulia jika kita menjadi manusia pemaaf. ”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” QS. An-Nur22. ”Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS Al-Taqhâbun14. Wallahu a’lam.* Sumber Mengenaikeburukan arak, Allah berfirman yang bermaksud: "Mereka bertanya kamu (Muhammad) mengenai khamar dan judi, katakanlah bahawa pada kedua-duanya dosa yang besar dan bermanfaat kepada manusia tetapi dosa kedua-duanya itu lebih besar daripada manfaat." - (Surah al-Baqarah, ayat 219)
Seorang manusia jika mempunyai dosa teramat banyak bahkan dosa tersebut terus berulang, dan sekarang mau bertaubat. Kita jangan berputus asa, jika benar mau bertaubat dan kembali jadi baik, Pintu taubat begitu terbuka. Allah berfirman di dalam alquran yang Artinya “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi.” QS. Az Zumar 53-54. Ayat di atas adalah seruan untuk segenap orang yang terjerumus dalam maksiat, baik dalam dosa kekafiran dan dosa lainnya untuk bertaubat dan kembali pada Allah. Ayat tersebut memberikan kabar gembira bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat dan kembali pada-Nya. Walaupun dosa tersebut amat banyak, meski bagai buih di lautan yang tak mungkin terhitung. Sedangkan ayat yang menerangkan bahwa Allah tidak mengampuni dosa syirik, itu maksudnya adalah bagi yang tidak mau bertaubat dan dibawa mati. Artinya jika orang yang berbuat syirik bertaubat, maka ia pun diampuni. Lihat keterangan Ibnu Katsir mengenai ayat di atas dalam kitab tafsir beliau. Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna yang allah ciptakan di muka bumi ini, manusia memiliki kebebasan dalam memilih dan manusia diberikan otak untuk berpikir yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Tetapi sesempurna nya manusia tetap saja tidak akan pernah luput dari salah dan dosa. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, seperti disaat sedang bergaul di masyarakat. Seperti yang dijelaskan diatas sebesar apapun dosa manusia kepada allah subhanahu wata’ala , jika manusia itu bersungguh sungguh bertaubat, maka allah akan ampuni dosa – dosanya. Imam Al-Ghazali memberi penjelasan dalam Minhajul Thalibin ada tiga macam dosa dosa karena melalaikan kewajiban-kewajiban yang dimana diperintahkan Tuhan kepada hambanya, contohnya meninggalkan shalat, puasa, zakat, kafarat, dan lain-lain. dosa yang berhubungan dengan Allah, seperti minum khamar, makan harta riba, judi, dan lain-lain. Sesalilah perbuatan tersebut dan kuatkan hatimu untuk segera meninggalkannya dan tidak mengulangi dosa yang pernah dilakukan. dosa yang berhubungan dengan manusia. Dosa ini yang paling sulit dan menyusahkan. Seperti mencuri harta orang lain, membunuh orang lain, menuduh orang lain berzina, memfitnah orang lain. Dosa yang nomor tiga merupakan dosa yang paling berat dibanding dosa kepada allah subhanahu wa ta’ala. allah maha pemaaf yang dimana dosa kita akan terhapuskan asalkan kita beristighfar dan bertobat. Tetapi kesalahan yang kita lakukan kepada sesama manusia, belum tentu semudah menghapus dosa kepada allah , dikarenakan tidak semua manusia bisa memaafkan dan manusia tidak pemaaf allah. “Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkan lah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham hari kiamat, di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu.” HR Bukhari Kesalahan atau dosa sesama manusia akan terhapus jika manusia tersebut saling memaafkan diantara mereka. Inilah otoritas allah yang diberikan kepada manusia. Dan Allah tidak akan memaafkan orang tersebut jika kesalahan yang diperbuat sesama manusia, sebelumnya di antara mereka sendiri dapat saling memaafkan. Kalau kita bisa saling memaafkan sangat mulia sekali, allah ta’ala berfirman ”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” QS. An-Nur22.
Setiapperbuatan manusia senantiasa mengandung nilai di sisi Allah Swt. Perbuatan baik akan mendapat imbalan pahala, sedangkan perbuatan buruk atau jahat akan mendapatkan siksa. Terjemah: " dari Nawas bin Sam'an ra., dari Rasulullah saw beliau bersabda: "Kebaikan adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwamu

“Barang siapa yang mempunyai kezaliman kepada saudaranya mengenai harta dan kehormatannya minta dihalalkanlah kepadanya dari dosa itu sebelum datang hari dimana nanti tidak ada dinar dan dirham di hari Kiamat, dimana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya,maka akan diambil dari dosa yang teraniaya itu lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya tersebut HR. Bukhori Muslim Hadis di atas menjelaskan bahwa dosa sesama manusia tidak dapat dibebaskan dengan semata bertaubat dan dan memohon ampun kepada Allah SWT tanpa melibatkan manusia yang bersangkutan yang berkaitan dengan kesalahan yang pernah merugikan,menyakiti hati orang yang terzalimi. Tetapi kekhilafan dan kesalahan berinteraksi sesama manusia dapat terbebaskan apabila sudah dapat pengakuan untuk saling memaafkan di dunia ini. Allah SWT memberi kesempatan untuk saling memaafkan selagi masih hidup didunia ini, selagi masih berlaku alat tukar berupa uang dan dinar dan dirham. Seandainya seseorang yang merasa dirugikan harga dirinya dengan ujaran kebencian, gunjingan, ghibah dan sebagainya, lalu meminta ganti rugi dengan pembayaran sejumlah uang dan harta benda. Apakah kompensasi itu halal di terimanya, tentu uang sebagai penebus harga dirinya itu halal dia terima. Tetapi jika kekhilafan dan kesalahan sesama manusia di dunia ini belum terselesaikan, lalu kehidupan di dunia ini berakhir dengan sebab kematian. Maka penyelesaian kesalahan terhadap sesama manusia masih dapat diselesaikan melalui keluarga yang masih hidup dengan meminta maaf atau membayar ganti rugi. Jika tidak maka penyelesaian akan diselesaikan di hadapan Allah SWT dengan cara mengambil pahala kebaikan orang yang bersalah dan dialihkan kepada orang yang dirugikan ketika hidup di dunia. Jika pahala kebaikannya sudah kandas maka dipikulkan pula kepadanya sebagian kesalahan pihak yang dirugikan kepada pelaku kesalahan tadi sesuai dengan hitungan yang berdasarkan keadilan Allah SWT. Dosa antar sesama makhluk, sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Ghazali di dalam kitab Minhajul Abidin, tidak kurang dari 5 macam Pertama, dosa yang berkaitan dengan harta manusia seperti mencuri, korupsi, menipu, hutang dan sebagainya. Kedua, dosa yang berkaitan dengan jiwa, seperti membunuh. Ketiga, yang berkaitan dengan harga diri. Keempat, berkaitan dengan kehormatan keluarga. Kelima, doa yang berkaitan dengan agamanya. Adapun cara membebaskannya adalah jika berkaitan dengan harta,wajib mengembalikannya. Jika tidak mampu karena jatuh miskin mohon dibebaskan dari tuntutan, jika yang bersangkutan telah meninggal dunia, bersedekahlah atas namanya. Dan jika tidak, perbanyaklah kebaikan dengan harapan kebaikannya akan membayarnya di Akhirat kelak. Yang berkaitan dengan jiwa, dia wajib menyerahkan dirinya kepada keluarganya untuk dituntut balas qishas atau mengganti diat kompensasi. Sedangkan yang berkaitan dengan harga diri seperti menggunjing, memaki, mencaci dan sebagainya, dia wajib mengakui kesalahannya dan memohon kemaafannya. Adapun yang berkaitan dengan kehormatan keluarganya, tidak ada jalan untuk memohon kemaafan karena telah menimbulkan kebencian antar keluarga. Bahkan bisa antar suku, satu-satunya jalan adalah merobah sikap sehingga dapat merobah kebencian tadi menjadi rasa simpati. Berkaitan dengan agamanya, seperti menyatakan dia ahli bid’ah, sesat, fasik dan sebagainya, dapat dilakukan dengan mohon kemaafannya, atau dengan menyesali perbuatannya dan banyak melakukan kebaikan. Bertobat kepada Allah SWT adalah jalan terakhir untuk lepas dari kezaliman yang telah dilakukan. Barang siapa yang tidak bertobat mereka itu adalah orang orang yang zalim. Momentum halal bi halal yang berlaku di negeri ini adalah kesempatan emas untuk mencairkan hubungan sesama manusia terutama hubungan seakidah dan hubungan kerabat. Kata halal berarti membebaskan, melepaskan, memecahkan, membubarkan, membolehkan, mencairkan. Terminologi halal bi halal tidak ditemukan di dalam Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW. Bahkan perkataan para sahabat dan para ulama sekalipun, hanya di negeri Indonesia ini terminologi tersebut populer diucapkan. Ditemukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang didefenisikan sebagai kegiatan “hal maaf memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan biasanya diadakan di sebuah tempat auditorium, aula oleh sekelompok orang–merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia” Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 2003, Sejatinya, menghalalkan dan mengharamkan adalah merupakan wewenang Allah SWT, dan tidak ada sedikitpun wewenang manusia bahkan siapa yang melakukannya. Berarti dia telah menandingi atau menyekutukan Allah SWT. Sebab itu, Allah SWT mengecam orang yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah dan mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya Katakanlah ya Muhammad! Terangkanlah kepada-Ku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kami jadikan sebagiannya haram dan sebagian lain halal, katakanlah, apakah Allah telah memberi izin tentang ini ataukah kamu mengada-ngadakan atas nama Allah? QS. Yunus 59. Demikian pula, Allah SWT telah mengutuk orang Yahudi dan Nasrani karena menjadikan ulama dan fukaha mereka sebagai tuhan disebabkan kehalalan dan keharaman tergantung kepada keputusan mereka QS. At-Taubah 31. Sebab itu tradisi halal bi halal tidak dapat diartikan sebagai pembolehan sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Seperti menggunjing, menggosip, memfitnah, mengambil hak orang lain, mencuri, korupsi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan hak manusia, semua itu tidak dapat dihalalkan dibolehkan dengan melaksanakan upacara halal bi halal. Hanya saja, jika perbuatan yang terlarang tersebut jika berkaitan dengan hak-hak manusia, dapat dimaafkan jika yang bersangkutan mau memaafkannya. Namun bukan berarti perbuatan terlarang tersebut menjadi halal. Dengan arti kata, jika sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. berkaitan dengan hak manusia, Allah SWT. tidak akan mengampuninya sebelum yang bersangkutan belum memaafkannya. Dengan demikian, dalam larangan mencederai hak-hak manusia, di sana terdapat hak-hak Allah SWT. Dengan kata lain, dosa terhadap manusia di dalamnya terdapat dosa kepada Allah SWT, dosa kepada Allah SWT berkaitan dengan melanggar larangan-Nya. Sedangkan dosa ke manusia berkaitan harga diri, harta dan keluarganya. Maka sesuatu yang berkaitan dengan hak Allah SWT dapat dilakukan dengan bertaubat, jika berkaitan dengan hudud dan qishas wajib dilaksanakan. Sedangkan yang hak manusia wajib dikembalikan. Adapun yang berkaitan dengan harga diri manusia, dimohon kemaafannya. Wallahua’lamubishshawab. WASPADA Wakil Ketua Dewan Fatwa Alwashliyah

Febru Posting Komentar. Matius 11:28-30 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.

Dosa kepada sesama manusia lebih berat daripada dosa kepada Allah. Allah Maha Pemaaf sehingga dosa kita sangat mudah dihapuskan asalkan kita istighfar dan bertobat. Namun, dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia, belum tentu semudah menghapus dosa kepada Allah karena manusia tidak sepemaaf Allah.⁣⁣“Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham hari kiamat, di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu” HR Bukhari⁣Dosa-dosa yang berhubungan dengan manusia. Dosa seperti ini yang paling sulit dan menyusahkan. Seperti mencuri harta orang lain, membunuh orang lain, menuduh orang lain berzina, memfitnah orang lain, menzalimi orang lain.⁣⁣Dosa-dosa yang berkaitan dengan manusia tidak cukup hanya sekedar bertaubat kepada Allah, tetapi juga mesti meminta maaf dan keikhlasan dari orang yang pernah disakiti. Maka dari itu, jangan biasakan menyakiti hati orang lain, karena proses pertaubatannya pun sangat susah. ⁣⁣Begitu pula yang berkaitan dengan urusan harta benda, tidak cukup dengan sekedar taubat, tapi mesti harus mengembalikan harta yang pernah dicuri ataupun hutang. Kalau tidak mampu mengembalikan, akuilah perbuatan itu kepada orang yang bersangkutan dan mintalah maaf dan keikhlasannya.⁣⁣Kekhilafan di antara sesama manusia hanya akan terbebas setelah dapat saling memaafkan di antara mereka. Inilah otoritas Allah yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia, sebelum di antara mereka sendiri dapat saling memaafkan.⁣⁣Namun demikian, sangat mulia jika kita menjadi manusia pemaaf. ⁣⁣Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aali Sayyidina Muhammad.. ”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” QS. An-Nur22. ⁣⁣”Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ⁣QS Al-Taqhâbun14.

Dosadosa dapat lebih berat atau kurang berat: pembunuhan lebih berat daripada pencurian. Juga sifat pribadi orang yang dilecehkan, harus diperhatikan: tindakan keras terhadap orang-tua bobotnya lebih berat daripada terhadap seorang asing. namun kita harus menyerahkan penilaian mengenai manusia kepada keadilan dan kerahiman Allah. (KGK 1861
Dosa kepada sesama manusia lebih berat daripada dosa kepada Allah. Allah Maha Pemaaf sehingga dosa kita sangat mudah dihapuskan asalkan kita istighfar dan bertobat. Namun, dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia, belum tentu semudah menghapus dosa kepada Allah karena manusia tidak sepemaaf Allah SWT.“Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham hari kiamat, di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu” HR. Bukhari.Kekhilafan di antara sesama manusia hanya akan terbebas setelah dapat saling memaafkan di antara mereka. Inilah otoritas Allah yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia, sebelum di antara mereka sendiri dapat saling demikian, sangat mulia jika kita menjadi manusia pemaaf. ”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” QS. An-Nur22. ”Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS Al-Taqhâbun14. Wallahu a’lam.*
zkjh.
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/429
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/24
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/407
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/156
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/192
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/317
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/128
  • x2qmkm2gp1.pages.dev/386
  • dosa kepada manusia lebih berat